Senin, 21 Juli 2008

mika di bulan juli part 1

Bulan juli yang mengesankan….di berawal dari penyakit” ringan yang menimpaku di Jogja, terpaksalah diriku beristirahat di antara stress yang menimpaku, deadline skripsi yang belum ku selesaikan. Akhirnya bab yang seharusnya dapat kuselesaikan dari kemaren” berhasil ku selesaikan berkat bantuan dari ben yang numpang maen kompiku. Besoknya dengan semangat 2008, datanglah ke kampus yang mulai sepi, liat” pengumuman di jurusan kok bikin nyesek, masa jadwal bimbingan terakhir akhir juni dan akan di mulai bimbingan lagi awal September. Ga kelamaan tuh, pikirku bĂȘte.
Dan ternyata bude sudah terlebih dulu mudik ke Jakarta, apakah aku akan berdiam saja di Jogja?? Apa jadinya? Kurang gizi bias tuh…. Ku putuskan untuk segera balik ke Jakarta. Ditemani Isa, aku menuju loket stasiun, ihiks… semua tiket habis sampai minggu depan, tiket yang tersisa saja tinggal 4 sampai 5 kursi, mana mau aku berlama” menunggu sampai 1 minggu? Air mata panik hampir saja menetes (hiperbola lu mik), kegelisahanku tidak terselesaikan dengan menelepon mami tercinta. Kirain sih, mami bakal bilang ya udah cari tiket pesawat gih? Taunya malah disuruh naek bus… mana berani kalo cuma sendiri. Isa sahabatku yang baik hati(tuh kan gw puji”), lalu memberikan nomer telpon jasa travel padaku, akhirnya aku memutuskan untuk naik travel.
Hari itu sudah sore, dengan tergopoh” karena takut ketinggalan travel(emang kereta????), aku bergegas menelusuri jalanan yang lumayan jauh dari rumahku ke depan kompleks, ternyata belom dijemput tuh, yaela tau gitu santai” aja. Datanglah mobil travel berwarna putih, lumayan bagus, tapi ya ampuyn pake acara jalan” keliling Jogja dulu, dari utara ke selatan ke mana”, dan baru berangkat jam 6 sore… cape deh… Ternyata ada 2 sopirnya, yang muda dan yang tua. Sudah dapat dibayangkan kalo yang muda ugal-ugalan, sedangkan yang tua lumayan santai. Lagi lagi oh nasib, di daerah Kalimati terjadi penukaran penumpang daerah ciledug dan bekasi agar menghemat waktu si pemilik travel. Dioperlah diriku ke travel yang penghuninya gak ada yang gw kenal.
Detik demi detik, pagi pun menjelang…. Orang-orang Jakarta timur dan sekitarnya diturunkan oleh sopirnya satu persatu, dan tersisa 4 penumpang cewe dengan tujuan yang hampir sama termasuk diriku. Karena diriku yang terletak di samping pak sopir yang sedang bekerja, jadilah diriku penunjuk arah diantara kebingungan pak sopir itu. Sudah nyasar karena si sopir sok tau dan jalanan yang mulai padat. Sampai suatu ketika, sudah tidak begitu jauh lagi, si sopir bertanya arah padaku, kayaknya dia ngira aku akan menyasarkan di daerah itu, padahal tuh wilayah dari jaman sd, smp,sma sudah kulewati hampir tiap hari. Dan kemudian si ibu-ibu nyinyir (seperti cerita di sinetron”) mulai gelisah dan berkomentar menyebalkan. Kalo cuman komentar ga masalah, tapi ini sudah mulai pengen di timpuk tampaknya. Gimana gak, tiba” dia menelepon anaknya dan bilang kalau aku yang mengorbankan penumpang yang lain karena aku menyasarkan mereka, sudah gitu dengan sok taunya dia bilang mau turun didaerah karangmulya, dan membuatku sedikit mendelik karena itu juga daerah rumahku. BU, kalo ga tau jalan diem aja deh… masih mending aku memberikan arah yang tepat, kalo gak tuh travel pasti masih nyasar di slipi.
Belum selesai kedongkolanku sampai bagian si ibu itu mulai mencekoki pak sopir dengn telepon dari anaknya, salah belok lagi deh….harusnya belok ke kanan, malah lurus aja. Saat ku katakan pada sopir kalau dia salah jalan, si ibu nynyir it uterus menyalahkanku, akhirnya malah menjadi suatu keuntungan buatku, karena sopir nyasar di daerah yang merupakan jalan pintas menuju rumahku. Langsung aja, kubilang untuk tetap lurus, Ga peduli si nyinyir itu, ataupun ga peduli dengan sodara yang kebetulan juga salah satu penumpang di travel itu, Aku kesal, dan kupikir biar aja mereka meraba” jalan tanpa diriku…hahahahaha …. Aku turun di tempat aku akan dijemput, si sopir sepertinya tak tega membiarkan gadis kecil sepertiku turun dijalan, tapi kuyakinkan si sopir itu, kalau rumahku sudah tidak jauh dari tempatku berhenti. Kalau ga bawa bawaan mungkin aku akan jalan kaki,
Mobil itu berlalu dan aku tersenyum membayangkan si ibu itu malu karena ternyata masih satu kelurahan denganku… hahahahaha, tapi kayaknya sih tebakanku dia ga nyadar, dan malah makin nyinyir dengan bilang aku menyasarkannya dengan sukses. Ya udahlah….. yang penting aku yang lebih dulu sampai rumah. Hehehe…

Senin, 14 Juli 2008

aku, rambut dan marchione...




hanya beberapa foto dan sekilas janjiku menceritakan anggota baru dalam keluarga perbonekaanku... nama bekennya mario bross, tapi berhubung teringat marchione, , jadi kunamakan boneka nan lucu itu marchione....

dan rambutku yang berponi, yang tadinya niat ala "dora", berakhir menjadi rambut gagal ala "bcl", sedih tapi lucu juga...hehehehehe